Minggu, grimis gemes mengguyur Tangerang sedari pagi, tanpa harus ikut terlena oleh gemesnya grimis. but, hey show must go on. Tangerang Street Art Forum (TSAF) dan Lapak Bersepeda bekerja sama dengan Rumah
Belajar Keluarga Anaklangit menggelar workshop seni grafis cukil kayu,
yang di bimbing oleh teman-teman dari Universitas Negri Jakarta (Digel
& Ponga). Seperti yang kita ketahui Cukil kayu adalah
teknik cetak relief dalam seni grafis, di mana gambar dipahat pada
permukaan papan kayu, dengan bagian yang akan dicetak tetap sejajar
dengan permukaan sementara bagian yang tak dicetak dicukil atau dipahat
dengan tatah/alat cukil. Bagian yang dicukil dengan pisau atau tatah
hasilnya menjadi "putih" (warna kertas atau bahan lain) , bagian yang
tidak dicukil tetap sejajar dengan permukaan aslinya, hasilnya menjadi
"hitam" (warna tinta). Workshop ini diikuti oleh lebih dari 20 orang
yang dengan semangat mencoba sensasi baru dalam berkarya berkat arahan
kakak-kakak UNJ. Seperti tak ingin ketinggalan berita, workshop ini pun
diliput oleh salah satu stasiun televisi swasta, Kompas TV. Dan bukan
hanya meliput, mereka pun ikutan berkreasi dengan cukil kayu.
Pada
saat itu Saya menjadi orang yang kurang beruntung karena datang
terlambat. Melihat beberapa hasil karya workshop yang sudah bergeletakan
di Panggung Apresiasi. Saya pun tertantang untuk mencoba membuat karya
dengan teknik cukil ini. Acara seperti ini lah yang kita tunggu-tunggu.
Sharing kemampuan salah satunya teknik cukil kayu, yang mungkin bisa
menjadi media alternatif dalam berkarya. Namun sayangnya acara ini hanya
sebatas workshop, mungkin dilain kesempatan hasil karya workshop bisa
dipamerkan. Dan tak lupa berterima kasih kepada Ponga dan Digel yang
menyempatkan hadir serta memberikan ilmunya kepada teman-teman di
Tangerang. Semoga ini bisa menjadi agenda TSAF di tahun 2012, dengan menggelar beberapa workshop yang lainnya. Entah itu sablon, stencil bisa juga wheatpaste. Keep support and respect!
Sulistyo Danang, April 2012
No comments:
Post a Comment