Sunday, May 6, 2012

300 word VS 300 cc


Saya tekankan dari awal, penulisan jurnal ini hanya opini semata, apa yang Saya tulis bukanlah kebenaran mutlak yang absolut. Jangan terlalu sentimental dalam menyikapinya. Namun dari tulisan ini (mungkin) bisa mendatangkan (sedikit) perubahan. Tidak terlalu muluk, hanya ingin para pemirsa bisa mendapatkan sesuatu yang lain dari sekedar visual dan gosip murahan yang beredar di dalam forum (lagi-lagi maya, bukan fisik). Tentu kawan-kawan setuju (semoga saja tidak) dengan konflik yang berkembang selama ini, antara Otak Kanan dan K.I.P. Terlalu berlebihan jika diibaratkan dengan perang Israel dan Palestin, atau ormas fasis dan para kaum liberal. Saya berpendapat kedua belah pihak, pun merasa tidak ada konflik diantara mereka. Dan mungkin (kita semua setuju) ini bukanlah konflik, hanya sesuatu yang remeh, tapi dipelihara, lalu berkembang dan dibesar-besarkan sehingga semua setuju bahwa ini sebuah konflik. 

Saya rasa, ini hanya ulah oknum yang mencoba mencari celah dan bermain diantara gosip ini, menghasut, mengadu domba dan mencari keuntungan dari konflik yang absurd. Pertanyaannya adalah, untuk apa? Apakah dengan membentrokkan kedua belah pihak bisa menyelesaikan konflik tersebut? Tidak, kalau pun terjadi, hasilnya akan seperti ini, dari pihak yang kalah akan semakin dendam, dan dipihak yang menang makin besar kepala. Hal ini sangat kekanak-kanakan dan terlalu arogan. Bagaimana bisa menjadi sebuah kota kalau pola pikirnya masih kampungan. Sekarang bukan waktunya untuk saling memecah-belah, kita sama-sama sedang membangun, membangun kota dengan seni. Sedikit masukan untuk yang sedang berkonflik, (please) jangan termakan hasutan setan yang terkutuk. Jadikan konflik kalian sebagai energi positif yang mampu memotivasi teman-teman yang lain agar bisa bersinergi, lebih kompak dan cerdas dalam menyikapi hal-hal seperti ini. Tetap berkarnya, tetap support dan saling respect. Dan untuk oknum yang sedang mencari sensasi, kontroversi memang membuat suatu perspektif jadi terlihat menggairahkan, tetapi tidak jarang malah menghancurkan harapan. Kalau hanya ingin mencari fatamorgana atas nama eksistensi, cari kota lain JANGAN DI TANGERANG!!

Keep support and respect!
Sulistyo Danang, April 2012.

No comments: