Sedari
siang Aku hanya tergolek kuyu, pada kursi panjang dalam kamar.
Bolak-balik buka dan baca buku Pramoedya boleh pinjam dari Bang Edi.
Matahari di luar bertengger di atas kepala, yang membuat atmosfir
ruangan seperti dalam oven, diperparah pemadaman listrik bergilir PLN,
lengkaplah sudah. Keringat mengucur dengan sendirinya,
menyisakan bekas lepek pada kaus yang membuat semakin haus. Sempat
tertidur setelah terbangun oleh tukang Pos dan paket berisi zine FACE
ME! dari seorang teman di Solo. Seharusnya aku menggambar beberapa untuk
karya TA. Apa daya listrik padam, stok foto yang dari pagi Aku cari di
internet masih tersimpan rapih dalam laptop yang tak berdaya. Aku
mengutuk dalam hati kapan listrik ini menyala. Secangkir kopi kental
kubuat menyambut sore yang semakin pekat, seraya menghirup dalam
tembakau dan membuka buku Pramoedya yang kupinjam dari Bang Edi.
Tangerang, 25 April 2012
No comments:
Post a Comment